Selamat Idul Fitri 1430 H Mohon Maaf Lahir Batin
Pengen aja nulis sesuatu yang berhubungan dengan lebaran kemarin. Tahun demi tahun selalu saja ada sesuatu yang berubah dari setiap rentetan upacara atau apapun istilahnya dalam rangka menyambut lebaran 1430H.
Dalam tradisi yang ada dikampungku atau mungkin juga kampung orang lain yaitu setelah sholat ied maka dilanjutkan dengan silaturahmi diantara para tetangga rumah. Istilahnya "Ujung" yang mungkin berasal dari kata saling mengunjungi untuk saling meminta maaf atas segala kesalahan yang selama ini diperbuat.
Di setiap acara tersebut selalu ada beberapa orang yang sudah tidak ada (baca-meninggal) dan selalu diperlihatkan bahwa kondisi setiap orang sudah sangat berubah. Ada yang dahulu sehat segar bugar sekarang jatuh sakit dan harus berjuang melawan sakit yang menyerang. Ada pula yang dahulu masih sendiri sekarang sudah menjadi sebuah keluarga kecil.
Ujung inipun seolah menjadi sebuah reminder yang nyata bagi siapa saja yang merasa masih muda dan perkasa untuk selalu ingat bahwa suatu saat akan seperti mereka. Sangat masuk akal bahwa setiap rumah yang ada orang tuanya pasti selalu padat diserbu oleh para tamu muda-mudi karena waktu sekaranglah yang tepat untuk bermaaf-maafan dengan dirinya. Inilah sebenernya salah satu sisi makna dari silaturahmi disamping mempererat tali persaudaraan diantara sesama makhluk-Nya.
Lepas dari semuanya selalu saja ada pertanyaan nakal tentang 'mana gandengan-nya' dan hal inipun wajar saja sebagai bumbu penyedap memecah kebekuan yang disebabkan tidak bersuanya selama lebih kurang setahun ( Bagi mereka yang merantau seperti saia ).
Dan akhirnya Saya Mengucapkan selamat Iedul Fitri 1430 H. Mohon Maaf dan Batin
Dalam tradisi yang ada dikampungku atau mungkin juga kampung orang lain yaitu setelah sholat ied maka dilanjutkan dengan silaturahmi diantara para tetangga rumah. Istilahnya "Ujung" yang mungkin berasal dari kata saling mengunjungi untuk saling meminta maaf atas segala kesalahan yang selama ini diperbuat.
Di setiap acara tersebut selalu ada beberapa orang yang sudah tidak ada (baca-meninggal) dan selalu diperlihatkan bahwa kondisi setiap orang sudah sangat berubah. Ada yang dahulu sehat segar bugar sekarang jatuh sakit dan harus berjuang melawan sakit yang menyerang. Ada pula yang dahulu masih sendiri sekarang sudah menjadi sebuah keluarga kecil.
Ujung inipun seolah menjadi sebuah reminder yang nyata bagi siapa saja yang merasa masih muda dan perkasa untuk selalu ingat bahwa suatu saat akan seperti mereka. Sangat masuk akal bahwa setiap rumah yang ada orang tuanya pasti selalu padat diserbu oleh para tamu muda-mudi karena waktu sekaranglah yang tepat untuk bermaaf-maafan dengan dirinya. Inilah sebenernya salah satu sisi makna dari silaturahmi disamping mempererat tali persaudaraan diantara sesama makhluk-Nya.
Lepas dari semuanya selalu saja ada pertanyaan nakal tentang 'mana gandengan-nya' dan hal inipun wajar saja sebagai bumbu penyedap memecah kebekuan yang disebabkan tidak bersuanya selama lebih kurang setahun ( Bagi mereka yang merantau seperti saia ).
Dan akhirnya Saya Mengucapkan selamat Iedul Fitri 1430 H. Mohon Maaf dan Batin
ha...ha...ha lha umur wis tuwo kok yo durung nggandheng-nggandheng ken dab, mosok kalah karo trek gandeng!
ReplyDelete